Tuesday, May 22, 2007

Cerita Di Balik Lagu: #1

What's The Frequency, Kenneth? (R.E.M. - Monster - 1994)
- Withdrawal in disgust is not the same as apathy -


Bulan September 1994, R.E.M. mengeluarkan albumnya yang ke sembilan, berjudul Monster. Album ini langsung mendapatkan tanggapan yang cukup positif. Suatu pencapaian yang tidak mudah mengingat mega-sukses album sebelumnya, "Automatic for the People" pada tahun 1992.

Majalah Rolling Stone yang dalam review-nya memberikan 4 1/2 dari 5 bintang, memuji kemampuan band ini membawakan pesan-pesan yang "serius" dan "pahit" lewat artikulasi yang ringan dan fun, mewakili kemampuan bermusik secara lebih dewasa dibandingkan para musisi generasi setelahnya yang saat itu masih berjaya meneriakkan jatidiri lewat genré grunge (Kurt Cobain meninggal dunia beberapa bulan sebelum "Monster" dirilis. Lagu "Let Me In" dari album ini secara khusus ditulis untuk almarhum).

Single pertama album ini berjudul "What's the Frequency, Kenneth?", yang dibuka dengan raungan gitar Peter Buck, kemudian ditimpali oleh vokal Michael Stipe yang terdengar renyah dan khas, padahal vokal Stipe dalam album ini diapresiasi oleh Rolling Stone sebagai "slipped back into the sonic murk, where it fights to be heard" (Sidewinder Sleeps Tonite, anyone?).

Kalimat yang menjadi judul lagu ini diilhami dari kata-kata yang diduga terucap pada sebuah peristiwa serangan fisik yang menimpa penyiar TV ternama stasiun CBS, Dan Rather, bulan Oktober 1986.

Sebagai seorang reporter papan atas, Dan Rather dikenal memiliki gaya dan ekspresi pelaporan yang unik dan terkadang kontroversial. Yang paling diingat diantaranya adalah sewaktu melakukan kickback ke arah Presiden Nixon dalam sebuah wawancara presidensial di Gedung Putih, gaya pelaporannya yang dicap terlalu vulgar dan sembrono dalam liputan peristiwa penembakan Presiden Kennedy, atau sewaktu tampil di layar kaca dengan mengenakan jubah gerilyawan Mujahidin dalam pelaporan serangan Uni Soviet ke Afghanistan. Di tempat yang memiliki masyarakat partisan seperti di A.S. pada dekade 70-80an, sosok macam Dan Rather sepertinya terlalu mudah dijadikan sebagai sasaran kebencian.

Suatu malam pada bulan Oktober 1986, ketika berjalan kaki ke arah apartemennya di area Park Avenue, Manhattan - NY, serangkaian pukulan dan tendangan beruntun dari arah belakang, disinyalir dilakukan oleh dua orang penyerang, membuatnya terjerembab ke tanah. Salah satu penyerang lalu membentak-bentaknya dengan kalimat, "Kenneth, what is the frequency?", sambil terus memukuli penyiar malang itu.

Dalam keterangannya kepada polisi, Rather menjelaskan bahwa kejadian itu kemungkinan hanyalah peristiwa vandalisme biasa yang dilakukan secara acak. Ia mengaku tidak mengenal pelaku dan motif penyerangannya. Kasus ini kemudian mengendap untuk beberapa lama tanpa berhasil terpecahkan, dan sempat menyebabkan berkembangnya spekulasi bahwa itu dilakukan oleh agen-agen dinas intelijen macam CIA atau bahkan bekas KGB.

Sampai dengan tahun 1997, ketika seorang kritikus TV pada suratkabar The NewYork Daily News mengklaim bahwa ia telah berhasil menemukan jawaban misteri peristiwa kekerasan terhadap reporter kondang Dan Rather yang belum pernah terpecahkan sepanjang 11 tahun belakangan. Menurut dia, pelakunya adalah seorang psycho bernama William Tager. Pada saat gambar tertuduh ditunjukan kepada Dan Rather, iapun serta-merta membenarkannya sebagai salah satu pelaku serangan itu.

William Tager hingga saat ini masih menjalani hukuman penjara selama 25 tahun akibat pembunuhan terhadap seorang kru TV NBC di bulan Agustus 1994. Ia diduga menderita gangguan kejiwaan yang akut. Ia seringkali berasumsi bahwa stasiun-stasiun TV diutus untuk mengawasinya dan mereka mengirimkan sinyal-sinyal khusus ke kepalanya. Hal inilah yang diperkirakan menginspirasi serangan atas Dan Rather tersebut. Selain itu, pernah beredar isu bahwa nama sandi CIA untuk Rather saat dikirim ke Vietnam adalah "Kenneth".

Namun demikian, Willliam Tager tidak pernah diadili atas tuduhan serangan terhadap reporter terkenal Amerika itu. Rupanya Dan Rather sendiri berusaha untuk melupakan peristiwa tersebut secepatnya, hingga tidak diadakan penyidikan lanjutan atas kasus tersebut.


Beberapa info lainnya :

1) R.E.M. bukan satu-satunya yang terinspirasi menulis lagu atas peristiwa ini. Game Theory juga pernah mengeluarkan single berjudul "Kenneth, What's the Frequency?" pada tahun 1987.
2) Kalimat itu sering dipakai untuk mengejek seseorang yang lagi blank atau kehilangan arah.
3) Tahun 1994, Dan Rather bersedia naik panggung bersama R.E.M. untuk sajian musik secara live dalam sebuah selingan acara TV bersama David Letterman, dan turut menyanyikan "What's the Frequency, Kenneth?".

dari Wiki, Answer, RS, website resmi R.E.M.,
whoateallthecupcakes, radio paradise, dan sumber lainnya.


No comments:

F O R E W O R D

Stoopid Mo - Fo? Sadomasochist Freak? Na'ah. Not even close. The three letters here, each stands for "Sepakbola - Musik - Film", or "Soccer - Music - Film" in case you don't get the hint. The information presented are food for thought for knowledge seekers who always want to dig deeper on the subjects, and also for those practicing the language in use (sorry, no alternate lingo available for now!). Please keep in mind that to make the site accessible to the fullest, you are obliged to trust that blabbering on the three holy subjects will bring the chance of you getting laid quicker and easier than political chit-chatting of any kinds, at any days. Unconditionally yours, SMF (the goalie, the drummer, the porn stud)

About S-M-F

- a goalie - a drummer - a porn star & director